Setanisme Teistik

Penggambaran Baphomet, Éliphas Lévi pada abad ke-19 (juga dikenal sebagai "Kambing Sabat" atau Kambing Mendes),[1] mengadopsi simbol dari beberapa sistem Aliran Kiri, termasuk dari beberapa kelompok setan teistik.

Setanisme Teistik, atau disebut sebagai Setanisme agama, Setanisme spiritual, atau Setanisme tradisional,[2] adalah istilah umum untuk kelompok-kelompok agama yang menganggap Setan sebagai dewa, makhluk gaib, atau kekuatan yang ada secara objektif yang layak disembah dan didoakan, dimana tiap individu dapat berkomunikasi, bertemu, dan menghamba kepada Setan. Jadi, kepercayaan ini benar-benar menyembah setan sebagai sebuah entitas, bukan hanya sebagai pola dasar, metafora, simbol, atau ide tentang setan seperti dalam Setanisme LaVeyan.[2][3][4] Individu dan organisasi yang menjunjung tinggi sistem kepercayaan ini dan/atau mengidentifikasi sebagai pemuja setan teistik biasanya sangat jarang mengungkapkan dirinya, kadang-kadang berafiliasi, atau berkelompok secara independen membentuk komplotan rahasia yang sebagian besar terpinggirkan. Karakteristik lain yang menonjol dari Setanisme teistik adalah penggunaan berbagai jenis sihir.[2]

Kebanyakan kelompok setanisme teistik sebenarnya muncul dalam model dan ideologi yang relatif baru, banyak di antaranya bersifat independen dari agama-agama Abrahamik.[2]

  1. ^ Strube, Julian (2016). "The 'Baphomet' of Èliphas Lévi: Its Meaning and Historical Context". Correspondences: An Online Journal for the Academic Study of Western Esotericism. 4: 37–79. ISSN 2053-7158. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 February 2017. Diakses tanggal 31 March 2020. 
  2. ^ a b c d Abrams, Joe (Spring 2006). Wyman, Kelly, ed. "The Religious Movements Homepage Project – Satanism: An Introduction". virginia.edu. University of Virginia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 August 2006. Diakses tanggal 30 December 2020. 
  3. ^ Partridge 2004, hlm. 82.
  4. ^ Lewis, James R. (August 2001b). "Who Serves Satan? A Demographic and Ideological Profile". Marburg Journal of Religion. University of Marburg. 6 (2): 1–25. doi:10.17192/mjr.2001.6.3748. ISSN 1612-2941. Diakses tanggal 30 December 2020. 

Developed by StudentB